A. Prospek Bisnis Pembibitan Mangga
Bisnis Pembibitan Mangga Sistem Okulasi. Siapa pun pasti mengenal mangga. Buah yang memiliki rasa asam dan manis dengan tekstur serat yang bernutrisi tinggi ini sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Selain rasa dan teksturnya, mangga juga memiliki aroma khas yang banyak disukai. Tingginya permintaan masyarakat terhadap buah ini tentu membuka peluang tersendiri, tidak terkecuali usaha pembibitan mangga. Selain untuk memenuhi kebutuhan perkebunan, bibit mangga juga banyak digunakan untuk pembuatan tabulampot mangga yang banyak diburu hobiis dan kolektor.Di Indonesia, bibit mangga termasuk jenis bibit yang paling diburu selain bibit durian, jeruk, rambutan, jambu air, dan sirsak. Umumnya, bibit mangga yang paling diminati di antaranya mangga arumanis, manalagi, gedong gincu, dan indramayu. Selain jenis lokal tersebut, saat ini produksi bibit mangga introduksi juga mulai berkembang. Sebut saja mangga okyong, chok’anan, irwin, mahachanok, dan haden.
B. Persiapan Lokasi dan Perlengkapan Pembibitan Mangga
- Pilih lokasi pembibitan yang sesuai dengan syarat tumbuh mangga. Mangga akan tumbuh optimum pada ketinggian tempat 0—500 m dpl, suhu 24—30° C, curah hujan 750—2.000 mm/tahun, dan pH tanah 5,5—8. Selain itu, lokasi juga harus memiliki sumber air yang cukup. Sumber air bisa berasal dari sungai (air mengalir) atau membuat sumur.
- Siapkan sarana pembibitan berupa bedeng semai batang bawah, bedeng bibit hasil okulasi, dan lokasi pengolahan media tanam. Usahakan lokasi pembibitan dinaungi paranet dengan persentase naungan 60%.
- Siapkan prasarana pembibitan seperti cangkul, gembor, sprayer, dan polibag berukuran 18 cm x 12 cm yang berisi tanah (top soil) dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Alat dan bahan untuk melakukan teknik sambung, seperti pisau cutter dengan lebar 1 cm atau silet, plastik kemasan transparan untuk pengikat dengan ketebalan 0,003 mm dan lebar 0,5—1 cm, serta batang pisang. Untuk mencegah serangan cendawan dan semut, siapkan fungisida dan insektisida butiran.
- Siapkan biji mangga untuk persiapan tanaman batang bawah dengan kriteria berasal dari tanaman sehat, kuat, memiliki batang yang kokoh, dan perakaran yang baik. Biji harus berasal dari buah yang matang.
- Sementara itu untuk bahan okulasi, pilih entres dengan cabang setengah berkayu, tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda. Ciri-cirinya, memiliki warna kulit cokelat muda kehijauan. Entres yang berasal dari cabang tua akan tumbuh lambat dan persentase keberhasilannya lebih rendah. Selain itu, usahakan cabang entres tidak berdaun
C. Persiapan Bahan Tanam Pembibitan Mangga
a. Batang Bawah
- Pilih biji mangga yang berasal dari buah segar dan berukuran sedang. Bersihkan biji dari daging buah dan kulit biji yang melekat. Kering anginkan di tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari langsung.
- Sementara itu, buat bedeng semai dengan ukuran lebar 80 cm, tinggi 15 cm, dan panjang menyesuaikan dengan kontur. Tanam biji dengan cara membenamkannya ke dalam tanah dengan posisi pusar (hilum) menghadap ke bawah. Beri jarak 15—20 cm untuk penanaman berikutnya.
- Tambahkan fungisida dan insektisida butiran dengan dosis sesuai anjuran.
- Buat naungan di bedengan menggunakan paranet untuk menaungi bibit selama 4 bulan hingga batang bawah memiliki tinggi 30—50 cm.
- Siram bibit batang bawah secara teratur 2—3 hari sekali.
- Setelah berumur sekitar 4 bulan, bibit diseleksi untuk mendapatkan bibit batang bawah yang kokoh.
- Pilih bibit yang memiliki pertumbuhan baik, terlihat dari jumlah daun, warna daun hijau, tinggi batang 30—50 cm, batang berbentuk tegak lurus, dan keadaan akar normal. Sementara itu, pisahkan bibit apkir yang memiliki pertumbuhan abnormal seperti batang bengkok, rasio panjang akar dan tinggi batang tidak seimbang, terserang hama dan penyakit, serta daun telihat roset atau mengecil.
- Pindahkan bibit sehat yang dipilih ke dalam polibag yang berisi media tanam.
- Simpan bibit di bawah naungan paranet 60%.
- Siram dengan teratur dan lakukan pengendalian hama dan penyakit jika diperlukan.
- Setelah bibit berumur sekitar 8 bulan sejak semai dengan jumlah ruas sebanyak 2 buah, bibit siap untuk dijadikan batang bawah dalam teknik okulasi.
b. Mata Entres
- Pilih mata entres yang berukuran besar, menonjol, terlihat segar, dan sehat, tetapi belum mekar (plast). Pastikan mata entres berasal dari cabang dengan jaringan kambium yang masih aktif. Ciri-cirinya, kulit mudah dikupas dan bagian kambium berwarna putih terlihat lembap dan berair.
- Gunakan entres dari pohon indukan dengan varietas yang jelas dan bersertifikat. Entres dapat dibeli di Balai Benih Induk atau penangkar terpercaya.
- Simpan entres di dalam batang pisang atau dalam kardus yang dilapisi kertas koran basah maksimum 4—5 jam.
D. Tahapan Okulasi Bibit Mangga
- Lakukan okulasi pada pagi hari pukul 07.00—11.00. Pasalnya, pada waktu tersebut kambium tanaman dalam kondisi aktif dan optimum. Proses okulasi yang melebihi waktu tersebut akan menyebabkan daun menjadi layu dan mata tunas cepat mengering.
- Sterilkan alat-alat sebelum melakukan okulasi. Pastikan pisau atau cutter yang digunakan dalam keadaan tajam dan tidak berkarat.
- Buang daun yang berada di bawah tempat yang ditentukan untuk penyayatan.
- Buat sayatan melintang berbentuk huruf U terbalik sepanjang 2—3 cm dan lebar 1—1,5 cm pada batang bawah. Pastikan sayatan berada 20—30 cm dari permukaan tanah. Tujuannya, untuk menyiapkan tem-pat jika okulasi pertama tidak berhasil. Okulasi kedua dapat dilakukan di bawah okulasi pertama dengan arah yang berlawanan. Begitu pula okulasi ketiga, dapat dilakukan di bawah okulasi kedua dengan arah yang berlawanan. Proses okulasi tersebut dilakukan dengan selang waktu tiga minggu agar tanaman tidak mengalami stres.
- Potong sayatan tersebut, sisakan sepertiga sayatan di batang untuk tempat menempelkan mata tunas.
- Sementara itu, kupas pola mata entres dari atas ke bawah dengan ukuran sayatan yang lebih kecil dari sayatan batang bawah. Sebaiknya, mata entres disayat dengan satu gerakan searah tidak putus dan dibuat agak dalam hingga menembus kayu agar kambium tetap terbawa.
- Bersihkan lapisan kayu yang masih menempel pada mata entres.
- Tempelkan mata entres dengan cara menyisipkannya pada sepertiga bagian batang bawah yang telah disayat. Pastikan posisi mata entres mengarah ke atas dan tidak tertutup oleh sepertiga sayatan batang bawah.
- Ikat bidang tempel menggunakan lembaran plastik yang telah disediakan. Lakukan pengikatan dari bagian bawah ke bagian atas bidang tempel, usahakan mata entres tidak tertutup tali pengikat. Pengikatan dilakukan hati-hati jangan sampai terlalu kencang atau longgar. Ikatan yang terlalu kencang dapat mengganggu proses penyatuan batang bawah dan entres, sedangkan ikatan yang longgar dapat menyebabkan air masuk ke bidang tempel dan menyebabkan kebusukan.
- Letakkan bibit hasil okulasi di tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari secara langsung.
E. Pemeliharaan Bibit Mangga
- Potong pucuk atau titik tumbuh batang bawah untuk mendorong tumbuhnya mata tunas tempel. Dengan demikian, pertumbuhan mata tunas dan batang bawah akan seimbang.
- Siram bibit dengan rutin dua hari sekali. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar air tidak masuk ke dalam ikatan.
- Amati pertumbuhan mata entres. Pada minggu kedua sampai ketiga setelah okulasi, mata entres mulai tumbuh. Buka perlahan ikatan paling atas dengan menggunakan silet.
- Perhatikan mata entres hasil okulasi. Jika mata entres berwarna hijau, segar, tidak kering dan tidak patah, artinya okulasi berhasil. Sebaliknya, mata tunas yang mengering dan berwarna cokelat kehitaman menunjukkan okulasi tidak berhasil.
- Setelah tunas berkembang dan mempunyai 2—3 helai daun dewasa yang siap berfotosintesis, lakukan pemotongan batang bawah 2—3 cm di atas tempat tunas tumbuh.
- Agar pertumbuhan tunas entres maksimal, potong mata tunas yang tumbuh liar pada batang bawah.
- Lakukan pemupukan seminggu sekali menggunakan pupuk daun dengan konsentrasi 2 cc/l air. Pemupukan bisa juga dilakukan menggunakan pupuk NPK yang dilakukan sebulan sekali dengan dosis 1—2 g/tanaman.
- Lakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman, seperti hama, gulma, dan penyakit.
- Lakukan pemeliharaan bibit okulasi ini minimum dua bulan hingga bibit siap jual.
F. Kendala dan Solusi Bisnis Pembibitan Mangga
Kendala
|
Solusi
|
Kegagalan okulasi |
|
Sulit mendapatkan mata tunas entres yang bersertifikat | Mencari penyedia entres yang terpercaya dan telah tersertifikasi. Biasanya, sumber tunas pucuk tersedia di Balai Benih Induk. |
Tingginya serangan busuk akibat cendawan |
|
G. Analisis Usaha Pembibitan Mangga
a. Asumsi
- Lahan yang digunakan merupakan lahan sewa seluas 500 m².
- Target produksi sebanyak 10.000 bibit dengan masa produksi 10 bulan (8 bulan pemeliharaan batang bawah dan 2 bulan pemeliharaan setelah okulasi).
- Bahan tanam berupa benih mangga batang bawah dan entres sepanjang satu meter (jumlah mata tunas rata-rata 10 buah/entres).
- Persentase berkecambah benih sebesar 80%.
- Persentase bibit siap tanam sebesar 80%.
- Kebutuhan benih untuk target produksi 10.000 bibit adalah 15.625 benih.
Kebutuhan benih = Target produksi x 100/persentase berkecambah x 100/persentase bibit siap tanam
= 10.000 x 100/80 x 100/80
= 15.625 benih - Persentase kerusakan polibag sebesar 3%.
- Jumlah polibag per kg sebanyak 1.000 buah.
Kebutuhan polibag = (jumlah bibit + (jumlah bibit x persentase kerusakan)) : jumlah polibag/kg
= (10.000 + (10.000 x 3%))/1.000
= 10,3 kg
= 11 kg - Media tanam berupa tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
- Pembelian tanah menggunakan mobil colt berkapasitas 7 m³.
b. Rincian Biaya
—Biaya Investasi
Komponen
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah
|
Satuan |
Total Biaya (Rp)
|
Sewa lahan 500 m2 |
400.000
|
1
|
Tahun |
400000
|
Paranet |
875.000
|
2
|
Gulung |
1750000
|
Bambu |
7.500
|
25
|
Batang |
187500
|
Pembuatan sumur |
2.000.000
|
1
|
Paket |
2000000
|
Pemasangan instalansi listrik
|
250.000
|
1
|
Paket |
250000
|
Pompa air |
750.000
|
1
|
Buah |
750000
|
Sprayer |
350.000
|
1
|
Buah |
350000
|
Saung (barak) |
1.000.000
|
1
|
Paket |
1000000
|
Alat okulasi |
375.000
|
3
|
Paket |
1125000
|
Peralatan pertanian |
350.000
|
1
|
Paket |
350000
|
Sungkup plastik |
300.000
|
1
|
paket |
300000
|
Total biaya investasi |
8.462.500
|
—Biaya Tetap per Periode
Komponen
|
Masa Pakai (bulan)
|
Harga |
Penyusutan
|
Total Biaya (Rp)
|
Penyusutan sewa lahan |
12
|
400.000 | 10/12 x Rp400.000 |
333.333
|
Penyusutan paranet |
36
|
1.750.000 |
10/36 x Rp1.750.000
|
486.111
|
Penyusutan bambu
|
12
|
187.500 | 10/12 x Rp187.500 |
156.250
|
Penyusutan sumur
|
180
|
2.000.000 |
10/180 x Rp2.000.000
|
111.111
|
Penyusutan instalasi listrik |
60
|
250.000 | 10/60 x Rp250.000 |
41.667
|
Penyusutan pompa air |
96
|
750.000 | 10/96 x Rp750.000 |
78.125
|
Penyusutan sprayer
|
36
|
350.000 | 10/36 x Rp350.000 |
97.222
|
Penyusutan saung | 60 | 1.000.000 | 10/60 x Rp1.000.000 | 166.667 |
Penyusutan alat okulasi | 36 | 375.000 | 10/36 x Rp375.000 | 104.167 |
Penyusutan peralatan pertanian | 24 | 350.000 | 10/24 x Rp350.000 | 145.833 |
Penyusutan sungkup | 36 | 300.000 | 10/36 x Rp300.000 | 83.333 |
Total biaya tetap | 1.803.819 |
—Biaya Variabel per Periode
Komponen
|
Harga Satuan(Rp)
|
Jumlah
|
Satuan
|
Total Biaya
|
Polibag |
25.000
|
11
|
Kg
|
275.000
|
Plastik okulasi |
35.000
|
10
|
Kg
|
350.000
|
Kompos |
10.000
|
50
|
Karung
|
500.000
|
Tanah |
300.000
|
1
|
Bak colt
|
300.000
|
Arang sekam |
10.000
|
20
|
Karung
|
200.000
|
Entres |
6.000
|
1.500
|
Batang
|
9.000.000
|
Benih mangga |
300
|
15.625
|
Buah
|
4.687.500
|
PupukNPK |
3.000
|
70
|
Kg
|
210.000
|
Pestisida |
100.000
|
1
|
Kg
|
100.000
|
Pembukaan lahan |
100.000
|
1
|
Borongan
|
100.000
|
Biaya listrik |
50.000
|
10
|
bulan
|
500.000
|
Tenaga borongan pengisian media |
50
|
10.000
|
Polibag
|
500.000
|
Tenaga borongan okulasi
|
1.250
|
12.000
|
Polibag
|
15.000.000
|
Biaya tenaga kerja tetap
|
300.000
|
10
|
bulan
|
3.000.000
|
Total biaya variabel |
34.722.500
|
Total biaya operasional = Total biaya tetap + Total biaya variabel
= Rp1.803.819 +Rp34.722.500
= Rp36.526.319
c. Pendapatan dan Keuntungan Bisnis Pembibitan Mangga
—Pendapatan per PeriodePendapatan = Jumlah bibit siap salur x Harga bibit
= 10.000 x Rp10.000
= Rp100.000.000
—Keuntungan per Periode
Keuntungan = Pendapatan—Total biaya operasional
= Rp100.000.000— Rp36.526.319
= Rp63.473.681
d. Kelayakan usaha
—R/C rasioRasio R/C = Pendapatan : Total biaya operasional
= Rp100.000.000 : Rp36.226.319
= 2,74
R/C lebih dari satu artinya usaha layak dijalankan. R/C 2,74 artinya setiap penambahan modal sebesar satu rupiah akan memberikan pendapatan sebesar Rp2,74.
—Pay Back Period
Pay back period (titik balik modal atau titik impas) adalah perbandingan antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh.
Payback period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 10 bulan
= (Rp8.462.500 : Rp64.141.181) x 10 bulan
= 1,33 bulan
EmoticonEmoticon