Kesuburan tanah secara alami bergantung pada unsur-unsur kimia yang tersedia di alam. Unsur-unsur kimia alami yang terangkai menjadi bahan organik merupakan bahan penting dalam membantu menciptakan kesuburan tanah. Bahan organik tanah memiliki banyak kegunaan, di antaranya mempertahankan struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan dan mendistribusikan air dan udara di dalam tanah, serta memberikan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman dan organisme di dalam tanah. Kandungan bahan organik tanah sangat dipengaruhi oleh tekstur iklim dan pengairan lingkungan.
Bahan organik yang ditransformasi menjadi pupuk sangat berperan untuk perbaikan sifat fisik dan kimia tanah. Pengaruhnya bagi sifat fisik tanah ditunjukkan dengan kemampuannya dalam merangsang granulasi, menurunkan plastisitas dan kohesi, serta meningkatkan kemampuan menahan air. Pada sifat kimia tanah, peran bahan organik adalah mem- bantu menyediakan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, belerang, dan kation. Walaupun bisa membantu, pupuk organik bersifat bulky dengan kandungan hara makro dan mikronya relatif rendah sehingga dalam aplikasinya diperlukan dalam jumlah banyak. Mari kita bahas apa saja kandungan pupuk organik yang menyuburkan.
A. Unsur Hara Makro daalam Pupuk Organik
a. Nitrogen
Unsur nitrogen atau N merupakan unsur hara di dalam tanah yang sangat berperan bagi pertumbuhan tanaman. Transformasi nitrogen sangat kompleks. Lebih dari 98% unsur N di dalam tanah tidak tersedia untuk tanaman akibat terakumulasi di dalam bahan organik atau terjerat dalam mineral liat. Karena itu, penggunaan bahan organik yang sudah ditransformasi menjadi pupuk dapat membantu menyediakan N bagi tanaman.Suplai unsur N melalui pemupukan sangat diperlukan karena N merupakan unsur yang paling banyak hilang dari lahan setelah dipanen. Pasalnya, tanaman yang kekurangan N akan terus mengecil, bahkan secara cepat berubah menjadi kuning karena N yang tersedia tidak cukup untuk membentuk protein dan klorofil. Selain itu, kekurangan klorofil akan menyebabkan berkurangnya kemampuan tanaman untuk memproduksi karbohidrat. Sementara itu, kekurangan protein dapat mempengaruhi pertumbuhan sel vegetatif. Padahal, protein berperan penting sebagai katalisator dan pengatur metabolisme.
b. Fosfor
Selain unsur N, bahan organik juga membantu menyediakan unsur fosfor atau P. Unsur P merupakan zat yang penting, tetapi biasanya selalu dalam keadaan kurang di dalam tanah. Unsur P sangat penting sebagai sumber energi. Karena itu, kekurangan unsur P dapat menghambat pertumbuhan maupun reaksi metabolisme tanamanSementara itu, kandungan fosfor pada tanaman membantu dalam pertumbuhan bunga, buah dan biji, serta mempercepat pematangan buah. Jika tanaman kekurangan unsur ini biasanya menyebabkan mengecilnya daun dan batang, perubahan warna daun menjadi hijau tua keabu-abuan, mengilat, dan terlihat pigmen merah di daun bagian bawah. Selain itu, pembentukan bunga terhambat dan produksi buah atau bijinya kecil. Kondisi tersebut lama- kelamaan menyebabkan tanaman mati.
c. Kalsium
Penyerapan air sangat dibantu oleh kalsium. Kalsium juga berperan dalam mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Kalsium bisa digunakan untuk menetralkan kondisi senyawa dan kondisi tanah yang merugikan. Kekurangan unsur ini dapat menghambat pertumbuhan pucuk, ranting, dan batang tanaman. Bahkan, jika kekurangannya parah, ujung akar dan akar rambut akan mati sehingga pada akhirnya tanaman mati.d. Kalium
Kalium berfungsi dalam pembentukan protein dan karbohidrat. Selain itu, unsur ini juga berperan penting dalam pembentukan antibodi tanaman untuk melawan penyakit. Ciri fisik tanaman yang kekurangan kalium yaitu daun tampak keriting dan mengilap. Lama-kelamaan, daun akan menguning di bagian pucuk dan pinggirnya. Bagian antara jari-jari daun juga menguning. Sementara itu, jari- jarinya tetap hijau. Ciri fisik lain kekurangan unsur ini adalah tangkai daun menjadi lemah sehingga mudah terkulai dan kulit biji keriput.e. Belerang
Belerang merupakan unsur penting kedua setelah nitrogen dalam pembentukan asam amino. Unsur ini juga membantu proses pertumbuhan lainnya, seperti pembentukan bintil akar, pertumbuhan tunas, dan pembentukan hijau daun (klorofil). Tanaman yang kekurangan unsur ini yaitu daun mudanya mengilap agak keputihan, selanjutnya akan berubah menjadi kuning hijau. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Bahkan, tanaman akan kerdil, kurus, dan batangnya pendek.B. Unsur Hara Mikro dalam Pupuk Organik
Unsur hara mikro merupakan unsur-unsur kimia alam yang juga berperan dalam proses pertumbuhan tanaman. Unsur ini memang hanya diperlukan tanaman dalam jumlah yang sedikit, tetapi kekurangan unsur ini tidak bisa digantikan oleh unsur lainnya.Unsur hara mikro di antaranya klor (Cl). Klor bermanfaat untuk membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman. Selain itu, terdapat unsur besi atau ferum yang berperan dalam proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan dan pembentukan zat hijau daun (klorofil). Unsur mikro lain yang diperlukan tanaman di antaranya mangan, boron, kobal, iodium, seng, selenium, molibdenum, flour, dan tembaga. Kadar dari kandungan unsur hara pupuk organik pun telah diberikan standar oleh bank dunia.
Tabel 1. Standar kualitas pupuk organik menurut bank dunia, internasional, PT Pusri, dan pasar
Parameter Kualitas
|
Satuan
|
Standar Kualitas
|
||||
Bank Dunia |
Internasional |
PT
Pusri |
Pasar
|
|||
Kadar air | % berat kering | < 45 | < 25 | - | < 20 | |
Kualitas | Kadar humus | Dimensionless | - | < 40 | ||
Fisik | pH | Dimensionless | - | ± 7,5 | - | ± 7,5 |
Bau | Dimensionless | - | Bau tanah | - |
Bau tanah
|
|
Nitrogen | % berat kering | - | - | > 2,12 | > 2.30 | |
Fosfor | % berat kering | - | > 6,00 | > 1,30 | > 1,60 | |
Kalsium | % berat kering | - | - | > 0,97 | > 1,00 | |
Kadar | Kalium | % berat kering | - | - | > 2,00 | > 2,40 |
Unsur | Magnesium | % berat kering | - | - | > 3,19 | > 3,25 |
Hara | Belerang | % berat kering | - | - | > 0,01 | > 0,02 |
Molibdenum | % berat kering | - | - | > 0,05 | > 0,10 | |
Boron | % berat kering | - | - | > 0.09 | > 0,10 | |
C/N ratio | Dimensionless | < 20 | < 20 | - | - |
Parameter Kualitas
|
Satuan
|
Standar Kualitas
|
||||
Bank Dunia |
Internasional |
PT Pusri
|
Pasar
|
|||
Kadar Logam Berat |
Arsenic | mg/kg berat kering | - |
< 10
|
< 10 | |
Cadmium | mg/kg berat kering | < 3 | - | < 3 | ||
Chromium | mg/kg berat kering | < 45 |
< 45
|
< 45 | ||
Tembaga | mg/kg berat kering | < 150 | < 150 | - | < 150 | |
Merkuri | mg/kg berat kering | < 1 | - | < 1 | ||
Nikel | mg/kg berat kering | - |
< 50
|
<50 | ||
Timbal | mg/kg berat kering | < 150 | < 150 | < 150 | ||
Seng | mg/kg berat kering | < 400 | < 400 | - | < 400 | |
Kualitas Biologi |
Koliform | MPN/g | - | < 1.000 | - | - |
Salmonella sp. | MPN/g | - | < 3 | - | - |
Tabel 2. Standar kualitas pupuk organik menurut Kementerian Pertanian
No. |
Parameter
|
Satuan |
Kandungan
|
|
1.
|
C-organik | % | Padat | Cair |
2.
|
C/N rasio | % | Minimum 15 | 12-25 |
3.
|
Bahan ikutan (kerikil, beling, pasir) | % | Maksimum 2 | - |
4. | Kadar air | ppm | Minimum 20 | Maksimum 35 |
5.
|
Kadar logam berat Pb Cd Hg As |
ppm
ppm ppm ppm |
< 100 < 20 < 2 < 20 | < 100 < 20 < 2 < 20 |
6. | pH | 4-8 | 4-8 | |
7.
|
Kadar total (N+P2O5+K2O) | % | Dicantumkan | Dicantumkan |
8. | Mikroba Patogen (E.coli, Salmonella sp.) | sel/ml | Dicantumkan | Dicantumkan |
9.
|
Kadar unsur mikro (Zn, Cu,Fe, Co, Mn) | ppm | Dicantumkan | Dicantumkan |
EmoticonEmoticon